Kamis, 26 Juni 2014

Pembuatan Minyak Telon

BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia yang beriklim tropis menyebabkan tanahnya subur sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat tumbuh. Diantara berbagai jenis tumbuhan tersebut beberapa diantaranya memiliki khasiat sebagai obat, namun sebagian besar dari tumbuhan obat itu tidak diketahui oleh manusia sehingga tidak pernah terawat dengan baik. Hal tersebut menyebabkan manusia semakin tidak mengenal jenis-jenis tumbuhan obat dan akhirnya tumbuhan tersebut berkesan sebagai tanaman liar yang sering dianggap mengganggu keindahan atau kehidupan tumbuhan yang lainnya (Paembonan, 2005).
Sudah ratusan tahun yang lalu, manusia mengetahui adanya “quinta essentia” yang terdapat dalam tumbuhan, hewan dan mineral. Disamping quinta yang bermanfaat bagi manusia, juga terdapat banyak zat-zat lain yang hanya diperlukan bagi kehidupan tumbuhan atau hewan sendiri. Manusia hanya memerlukan quinta essential, maka mereka berusaha untuk memisahkan dari tumbuhan atau hewan tersebut (Hargono, 1996).
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bias dicerna oleh tubuh (Anonim, 2011).
Minyak telon dan minyak jenis lainnya, termasuk dalam kategori fito farmaka atau obat tradisional, penggunaanya lebih di tijukan sebagai terapi tambahan terhadap terapi medis umumnya berupa obat-obatan (Anonim, 2012).
            Tradisi penggunaan minyak telon sudah sejak lama berlangsung di berbagai daerah di indonesia. Minyak telon menjadi salah satu resep tradisonal nenek moyang kita yang kita banggakan perlu di sertakan. Hingga saat ini tradisiperawatan bayi menggunakan minyak telon murni berlangsung ini menunjukkan bahwa ramuan tradisional indonesia ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan bayi. Minyak telon biasanya digunakan pada dada, perut, punggung, leher serta telapak kaki agar bayi merasakan manfaat dan kehagatanya (Anonim, 2012).
            Umumnya, kebiasaan mengosok minyak biasanya hanya dilakukan oleh para ibu indonesia. Tradisi yang sudah turun-temurun ini ternyata tidak ditinggalkan oleh para ibu di indonesia. Bayi perlu dibaluri minyak hangat karena serta pengaruh panas bayi belum sempurna terutama pada akal kehidupan. Pada saat suhu dingin  bayipun merasakan kedinginana dan menggigil. Bila bayi kedinginan, kebutuhan kalorinya akan bertambah, energinya akan berkurang karena digunakan untuk pertumbuhan bayipun diambil untuk menghagatkan badanya. Pemberian minyak telon merupakan salah satu cara untuk mencegah bayi dari kedinginan sehingga kalori yang digunakan lebih hangat.(Anonim, 2012).
Adapun maksud percobaan adalah untuk mengetahui cara pembuatan minyak telon.
            Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui cara pembuatan minyak telon dengan menggunakan metode infudasi.
            Prinsip percobaan adalah berdasarkan percobaan yang dilakikan dengan mengunakan metode infudasi.


  



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   TEORI RINGKAS
Minyak telon dibuat dari hasil penyulingan berbagai bahan tumbuhan, pembuatannya yang ditambahkan dengan bahan pelarut berbagai tumbuhan yang menghasilkan ini mengeluarkan bau khas, sehingga dalam meramu dapat dibedakan jenisnya.
Indonesia memang kaya akan berbagai tumbuhan yang dapat mengetahui penyakit. Salah satunya adalah berbagai jenis minyak yang akrab dimasyarakat. Misalnya minyak kayu putih, minyak telon, minyak tawon, minyak gandapura, minyak cengkeh, minyak sereh, minyak cendana, dan minyak kemiri.
1.    Minyak kayu putih
Minyak ini bermanfaat menyembuhkan kembung, sakit perut dan menghangatkan tubuh.
2.     Minyak Lawang
Minyak dari Ambon dan Papua ini dapat menghangatkan tubuh, sekaligus baik bagi penderita rematik dan untuk minyak pijat.
3.    Minyak Gandapura
Berkhasiat mengurangi pegal, keseleo, dan meredakan gigitan serangga. 
4.    Minyak Cengkeh
Sebagai penghangat tubuh dengan meringankan sakit gigi, zat ergenol dalam cengkeh mampu membunuh bakteri dan jamur penyebab penyakit.
5.    Minyak Telon
Bahan utamanya minyak kelapa, minyak kayu putih, daun lada, bawang, dan kunyit. Ramuan semua bahan berguna untuk mengobati memar, luka, meredakan gigitan serangga dan berguna mengobati memar.
6.    Minyak Cendana
Minyak ini bisa sebagai aromaterapi dan menghangatkan kulit.
7.    Minyak kemiri
Mengandung vitamin B, E, Triamin dan vitamin C serta zat tersebut bermanfaat menyuburkan rambut.

  
B. Uraian Bahan
     1. Alpha Tokoferol (Depkes RI. 1979)
Nama Resmi                :  ALPHA TOCOPHEROL
Nama Lain                   :  α – Tokoferol, Vitamin E
Rumus Molekul           :  C29H10O2
Berat Molekul              :  430.12
Pemerian                  :  Tidak berbau atau sedikit berbau, tidak bening,  atau cairan seperti minyak, kurang jernih.
Kelarutan                   :  Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam etanol mutlak, dalam aseton P dan Kloroform P
Penyimpanan              :  Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan                    :  Antioksidan
    2. Aquadest (Depkes RI. 1979)
        Nama Resmi                 : AQUA DESTILLATA
Nama Lain                   : Air suling
Rumus molekul           :  H2O
Berat molekekul          :  18.02
Pemerian                    :  Cairan tidak jernih, tidak berbau, tidak berasa
Penyimpanan              :  Dalam wadah tertutup baik
    3. Oleum Cajupute
Nama Resmi                :  OLEUM CAJUPUTI
Nama Lain                   :  Minyak kayu putih
Pemerian                    :  Cairan tidak berwarna, kuning atau hijau, bau khas aromatik, rasa pahit
Kelarutan                     :  Larut dalam 2 bagian etanol (95%) P
Penyimpanan              :  Dalam wadah tertutup  baik
Kegunaan                    :  Anti iritasi
    4. Oleum Cocos (Depkes RI. 1979)
Nama Resmi                :  OLEUM COCOS
Nama Lain                   :  Minyak Kelapa
Pemerian                    :  Cairan jernih, tidak berwarna atau bening bau khas dan tidak  tengik
Kelarutan                     :  Larut dalam 2 bagian etanol (95%) P pada suhu 60% sangat mudah larut dalam kloroform P
Penyimpanan              :  Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                    :  Zat tambahan
    5. Oleum Foeniculli (Depkes RI. 1979)
Nama Resmi                :  OLEUM FOENICULUM
Nama Lain                   :  Minyak adas
Pemerian                      :  Cairan tidak berwarna atau kuning pucatbau dan rasa pekat menyerupai buahnya
Kelarutan                     :  Larut dalam 1 bagian etanol (95%) p
Penyimpanan              :  Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan                    :  Karminativum
    6. Propil Paraben (Depkes RI. 1979)
Nama Resmi                :  PROPYLEN PARABENUM
Nama Lain                   :  Propil paraben, nipasol
Berat  Molekul             :  180.21
Kelarutan                 :  Sangat sukar larut dalam air dan dalam 25 bagian etanol (95%) P
Penyimpanan              :  Dalam wadah tertutup rapat
Kegunan                      :  Zat tambahan

   
C. Uraian Tanaman
      1. Klasifikasi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L)
            Kingdom              :  Plantae
            Subkimdom         :  Spermatophyta
            Divisi                    :  Magnoliophyta           
            Kelas                    :  Liliopsida
            Subkelas             :  Arecidae
            Ordo                     :  Arecales
            Famili                   :  Arecaceae
            Genus                  :  Cocos
            Spesies                :  Cocos nucifera L
      2. Morfologi
      Kelapa adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk kedalam suku pinang-pinangan (Aracaceae). Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan, mulai dari bunga, batang, pelepah, daun, buah, bahkan akarnyapun dapat dimanfaatkan. Batang pohon kelapa merupakan bahan tunggal, tapi terkadang dapat bercabang. Tinggi pohon kelapa dapat mencapai lebih dari 30 cm. Daun kelapa tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, berwarna kekuningan jika masih muda dan berwarna hijau tua jika sudah tua. Akar kelapa merupakan serabut, tebal dan berkayu yang berkerumunan membentuk bonggol. Bunganya merupakan bunga majemuk dan buahnya berukuran besar dengan diameter kira-kira 10-20 cm. Buah kelapa berwarna hijau, kuning, dan ada yang berwarna orange.
      3. Kandungan Kimia
      Unsur nitrogen di dalamnya berupa protein yang tersusun dari asam amino, seperti alanin, sistin, arginin, alin, dan serin. Sementara unsur karbon dapat di jumpai dalam bentuk karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, inositol, dan lainya. Jika diteliti lebih jauh, air kelapa juga mengandung beragam Vitamin
Diantaranya vitamin C yang dominan, asam nikotinat, asam folat, asam pentotenat, biotin, serta riboflavin.
      4. Nama Daerah
          Kalapa (Sunda), kechambi, klendah, krambi (Jawa)






BAB III
METODE KERJA

A.  ALAT DAN BAHAN
1.    Alat-alat yang digunakan
a.  Batang pengaduk
b.  Corong gelas
c.   Gelas kimia
d.  Gelas ukur
e.  Kompor gas
f.    Lap halus
g.  Lap kasar
h.  Panci infus
i.    Timbangan
j.    Wadah

2.    Bahan-bahan yang digunakan
a.  Alfa tokoferol
b.  Oleum cajuputih
c.   Oleum cocos
d.  Oleum foeniculli
e.  Propil paraben

B. CARA KERJA
1.    Pembuatan Minyak Telon
a.    Disiapkan alat dan bahan
b.    Diukur 49 ml minyak telon
c.    Ditimbang profil paraben 0,02 gram
d.    Dipanaskan minyak kelapa dan propil paraben paraben pada suhu 90-950 C selama 15 menit
e.    Dipanaskan pada panci yang berisi minyak kelapa dan propil paraben pada panci infudasi
f.     Setelah di infudasi ditambahkan oleum cajupute 45 ml, oleum foeniculli 5 ml dan alfa tokoferol 3 tetes, lalu dihomogenkan
g.    Dimasukkan dalam wadah dan diberi etiket

  




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

            Minyak telon merupakan minyak yang sering diberikan pada tubuh bayi dengan campuran dari minyak kelapa, minyak kayu putih, minyak adas dalam kadar dan komposisi yang berbeda-beda, tergantung produsen.
            Bahan tambahan yang digunakan adalah bahan pengawet propil paraben, antioksidan, α-tokoferol, dibuat dengan metode infudasi pada suhu 90-98C selama 15 menit.
Minyak telon dibuat dengan bahan utama minyak kayu putih dan minyak kelapa. Minyak kayu putih beraroma kuat dan menghasilkan efek hangat, dimana minyak kayu putih bermanfaat sebagai obat gosok,mengobati  rematik, dan nyeri sendi.
 Minyak kelapa dalam komposisi minyak telon, bersifat lembut dan berguna sebagai pelembut / pelumas dari minyak kayu putih. Minyak kelapa juga berguna untuk minyak kayu putih dalam mengatasi ruam-ruam akibat pampers yang dipakai bayi. Minyak kelapa berfungsi sebagai antibakteri, antijamur, dan juga sebagai penghangat untuk menghangatkan tubuh.
Minyak adas yang digunakan pada pembuatan minyak telon sebagai pengaroma atau pengharum dan memiliki fungsi lain untuk mengobati sakit perut dan sakit kepala.
Propil paraben yang digunakan untuk pembuatan minyak telon berfungsi sebagai pengawet antimikroba spektrum luas dalam berbagai produk kefarmasian agar sediaan farmasi yang telah dibuat tidak mudah rusak dan terkontaminasi oleh mikroorganisme.
Alfa tokoferol ditambahkan dalam pembuatan minyak telon sebagai antioksidan dimana α-tokoferol akan mencegah terjadinya oksidasi oleh udara sehingga sediaan tahan lama dan tidak bau tengik.
            Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam praktikum disebabkan oleh :
1.    Alat dan bahan yang digunakan tidak steril
2.    Penimbangan bahan yang kurang tepat
3.    Kesalahan dalam melakukan prosedur pengerjaan






BAB V
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
         Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa minyak telon di buat dengan bahan utama minyak kayu putih, minyak adas dan minyak kelapa dan bahan tambahan α-tokoferol dan propil paraben yang berkhasiat mencegah, dan mengobati perut kembung serta memberikan rasa hangat terutama pada bayi.
Propil paraben digunakan sebagai pengawet antimikroba sementara α-tokoferol digunakan sebagai antioksidan. Minyak adas sebagai pengaroma, minyak kelapa sebagai antibiotic dan minyak kayu putih sebagai antijamur .




DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012 “Manfaat Minyak Telon”, (online) http:// lenoegrup, com/120712/manfaat-minyak-telon-minyak kayu putih
Depkes RI ,1979,Farmakope Indonesia Edisi III”, Badan POM : Jakarta
Hargono, dkk, 1996, “Sediaan Galenik”, Penerbit CV. Indomedia : Makassar
Paembonan, Oktavina, 2005, “Uji Efek Antibakteria Infus Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Streptococcus mutans” Universitas Indonesia Timur : Makassar