Senin, 13 April 2015

Pengertian Emulgator dan Teori Emulsifikasi


1.  Pengertian emulgator dan teori emulsifikasi
Ø Pengertian emulgator
a.  Menurut parrot
Emulgator adalah bahwa aktif permukaan yang menurunkan tegangan antarmuka antara minyak dan air dan mengeiilingi tetesan terdispersi dengan membentuk lapisan yang kuat untuk mencegah koalesensi dan pemisahan fase terdispersi.
b.  Menurut RPS18th
Emulgator adalah bahan engemuls yang ditambahkan untuk mencegah koalesensi sampai pada tingkat yang tidak nyata.
Ø Teori  emulsifikasi
a.  Menurut ansel
            Bila cairan berkontak dengan cairan kedua yang tidak larut dan tidak saling bercampur. Kekuatan (tenaga yang menyebabkan masing-masing cairan menahan pecahannya) menjadi partikel yang lebih kecil disebut tegangan antar muka. Kecenderungan cairan ini bisa diukur secara kuantitatif dan jika lingkungan dari cairan tersebut adalah udara dikenal sebagai tegangan permukaan.
            Menurut tegangan permukaan dari emulsifikasi penggunaan zat-zat ini sebagai pengemulsi dan penstabil yang menghasilkan penurunan tegangan antar muka dai kedua cairan yang tidak saling bercampur menghasilkan gaya tolak-menolak dan tarik-menarik antar molekul dan masing-masing cairan jadi bahan aktif permukaan membentuk memecahkan bola-bola besar menjadi bola-bola kecil yang kemudian mempunyai kecenderungan untuk bersatu yang lebih kecil dari lazimnya.
            Teori oriented-wedge menganggap monomolekuler dari zat pengemulsi melingkari suatu tetesan dari fase dalam pada emulsi. Teori ini berdasarkan anggapan bahwa zat pengemulsi tertentu mengarahkan dirinya disekitar dan dalam suatu cairan yang merupakan gambaran kelarutannya pada cairan tertentu. Dalam suatu sistem yang mengandung dua cairan yang tidak saling bercampur. Zat pengemulsi akan memilih larut dalam satu fase lainnya. Karena umumnya molekul-molekul zat mempunyai suatu hidrofilik atau bagian yang suka air (sebagai contoh sabun) dan satu bagian hidrofobik.
b.  Menurut Scoville’s
            Dalam semua cairan terdapat tekanan yang menyebabkan tetesan dari cairan yang mempunyai bentuk pada permukaan paling bawah dan hilangnya ukuran bentuk bola, karena itu jika dua tetesan dalam kontak satu sama lain, mereka berkoalesensi membentuk suatu tetesan yang lebih besar karena hasil ini dalam penurunan total permukaan ditunjukkan oleh massa cairan yang dihadirkan kembali. Tanggung jawab kekuatan ini dapat diukur dan dikenal sebagai tegangan permukaan cairan jika kontak dengan udara atau dengan uapnya sendiri dan tegangan antar muka. Jika cairan kontak dengan cairan yang lainnya. Bahan yang mana bila ditambhakan kedalam cairan tegangan antarmukanya lebih rendah pada batas cairan juga surface agen atau bahan pembasah.
            Tegangan antarmuka ini dapat diatasi dengan cepat untuk membuat cairan hancur menjadi globul yang lebih kecil. Bagaimanapun, jika tidak dilakukan suatu untuk mencegah efek dari tegangan ini. Globul akan berkoalesensi dan emulsi akan pecah. Dapat dilihat bahwa efeek dari tegangan ini dapat dicegah dengan tiga cara, dengan maksud agar beberapa bahan yang akan menurunkan tegangan antar muka. Ini dari dua cairan dan menahannya bersama-sama melalui kekuatannya yang dahsyat atau dengan maksud agar beberapa bahan akan membentuk lapisan sekitar globul dari fase terdispersi dan menjaganya secara mekanik dari pembentukan koalesen.
       

Kamis, 09 April 2015

Keuntungan dan Kerugian Emulsi

Keuntungan emulsi
Menurut Lachman
1. Bioavalaibilitas besar
2. Onset lebih cepat
3. Penerimaan pasien mudah diberikan pada anak-anak
4. Rasa obat, minyak jeruk bisa ditutupi oleh penambahan zat tambahan lain.
5. Formulasi, karena bisa mempertahankan stabilitas obat yang larut dalam minyak.

- Menurut Ansel
1. Menurut eleganti tertentu dan mudah dicuci.
2. Dapat mengontrol penampilan, viskositas dan derajat kekasaran dari emulsi.
3. Sebagian besar lemak dan pelarut untuk lemak yang dimasukkan untuk pemakaian ke dalam tubuh manusia, relatif memakan biaya, akibatnya pengenceran yang aman dan tidak mahal.

Kerugian emulsi
Menurut Lachman
1. Sulit diformulasikan karena harus mencampur 2 fase yang tidak tercampurkan.
2. Mudah ditumbuhi oleh mikroba karena adanya air.
3. Kestabilan fisika dan kimia terjamin dalam waktu lama.

- Menurut Ansel
1. Emulsi merupakan suatu campuran yang tidak stabil secara termodinamika.
2. Jika pengocokan ditentukan, tetesan akan bergabung menjadi satu dengan cepat.
3. Biasanya hanya satu fase yang bertahan dalam bentuk tetesan.