BAB
I
PENDAHULUAN
Selama
berabad-abad, berbagai macam obat telah berupaya ditemukan manusia untuk
mengobati berbagai penyakit. Sejak zaman yang paling awal, obat tradisional
yang kebanyakan berupa obat herbal telah digunakan untuk pengobati penyakit. Misalnya
Paprus ebies yang disusun di Mesir sekitar abad ke-16 SM membuat ratusan obat
rakyat untuk berbagai penyakit. Akan tetapi pengobatan herbal biasanya
diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi (Anonim, 2013).
Penggunaan
minyak gosok telah menjadi hal yang umum bagi masyarakat Indonesia. Rasa hangat
atau aroma tertentu akan didapatkan saat mengoleskannya sejak bayi sampai tua,
kehadirannya bias menemani kehidupan seseorang.
Sekarang
ini di Indonesia, terdapat bermacam-macam jenis minyak gosok yang dibuat dari
hasil penyulingan berbagai bahan alami. Minyak gosok yang dibuat dari hasil
penyulingan bahan tumbuhan pembuatannya yang ditambahkan dengan bahan pelarut.
Berbagai tumbuhan penghasilnya ini mengeluarkan bau yang khas, sehingga dengan
menciumnya dapat dibedakan jenisnya.
Adapun
jenisnya, minyak gosok yang diproduksi di Indonesia memang berkhasiat
meningkatkan suatu penyakit, kandungan minyak atsiri dari hasil penyulingan
tanaman tertentu.
Adapun
maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan minyak gosok
dengan cara infudasi.
Adapun
tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan
minyak gosok dengan cara infudasi.
Adapun
prinsip percobaan ini adalah dengan menggunakan metode infudasi beberapa bahan
diekstraksi dan kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
TEORI
RINGKAS
Minyak gosok dibuat
dari hasil penyulingan berbagai bahan tumbuhan pembuatannya yang ditambahkan
dengan bahan pelarut berbagai tumbuhan
menghasilkan dan mengeluarkan bau khas, sehingga dalam menciumnya dapat
dibedakan jenisnya.
Indonesia memang kaya
akan berbagai tumbuhan yang dapat mengatasi penyakit. Salah satunya adalah
berbagai jenis minyak yang akrab di masyarakat. Misalnya minyak kayu putih,
minyak telon, minyak tawon, minyak gandapura, minyak cengkeh, menyak sereh,
minyak cendana, dan minyak kemiri.
1. Minyak kayu putih
Minyak
ini bermanfaat menyembuhkan kembung, sakit perut dan menghangatkan tubuh.
2. Minyak lawang
Minyak
Ambon dari papua ini dapat menghangatkan tubuh,
sekaligus baik bagi penderita rematik dan untuk minyak pijat. Rasanya
hangat lebih kuat dibandingkan minyak kayu putih.
3. Minyak gandapura
Berkhasiat
mengurangi pegal, keseleo, dan meredakan gigitan serangga, minyak ini disebut
pula minyak kasturi.
4. Minyak cengkeh
Sebagai
penghangat tubuh dan meringankan sakit gigi. Zat eugenol dalam cengkeh mampu
membunuh bakteri dan jamur menyebabkan sakit.
5. Minyak tawon
Bahan
utamanya minyak kelapa, minyak kaytu putih, daun lada, bawang, jahe, daun
kunyit, ramuan semua bahan berguna untuk mengobati memar,luka, meredakan
gigitan serangga dan berguna mengobati memar.
6. Minyak cendana
Minyak
ini bisa sebagai aromaterapi dan menghangatkan kulit.
7. Minyak kemiri
Mengandung
vitamin B, E, thiamin dan vitamin C. Zat tersebut bermanfaat menyuburkan rambut.
B. URAIAN BAHAN
1. Aquadest
( Depkes RI, 1979)
Nama
resmi :AQUA DESTILLATA
Nama
lain :Air Suling
Berat
molekul :18,02
Rumus
molekul :H2O
Pemerian :Cairan jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan :Sebagai zat tambahan
2. Alfa
tokoferol (Depkes RI, 1979)
Nama
resmi :ALPHA TOCOPHERA
ASETAS
Nama
lain :Alfa tokoferol
Rumus
molekul :C31 H32
O3
Pemerian :Cairan berminyak, jernih, kental, warna agak kuning.
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam
air, mudah larut dalam aseton mutlak kloroform dan eter.
Kegunaan : Zat tambahan.
3. Nipasol
(Depkes RI, 1979)
Nama resmi : PROPYLEN PARABENUM
Nama lain : Propil paraben, Nipasol
Rumus molekul : C10 H12 O3
Berat molekul : 180,21
Pemerian : Serbuk hablur,
putih, tidak berbau, tidak berasa .
Kelarutan : Sangat sukar
larut dalam air, larut dalam air, larut dalam 3,3 bagian etanol (95%) P dalam 3 bagian aseton P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
4. Oleum
adraganut (Depkes RI, 1979)
Nama resmi : OLEUM CITRONELLAE
Nama lain : Minyak ceroh
Pemerian : Cairan pecah,
sampai kuning tua, bau khas
enak.
Kelarutan : Etanol kocok 1
bagian volume dengan 6 bagian volume etanol (80%) P terjadi larutan jernih.
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup rapat.
5. Oleum
Coryenollum (Depkes RI, 1979)
Nama resmi : OLEUM CARYDPHLL
Nama lain : Minyak Cengkeh
Pemeriaan : Cairan suling
segar, tidak berwarna atau kuning pucat, membias cahaya denga kuat.
Kelarutan : Larut dalam volume etanol (70%)P, dapat bercampur dengan etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
6. Oleum
Cocos (Depkes RI, 1979)
Nama resmi : OLEUM COCOS
Nama lain : Minyak kelapa
Pemeriaan : Cairan jernih,
tidak berwarna atau tidak, kuning, bau khas, tidak tengik.
Kelarutan : Larut dalam
2 bagian etanol (95%)P dan sangat mudah larut dalam Kloroform P dan eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
baik, terlindung dari cahaya sampai sejuk.
C. URAIAN TANAMAN
- Bawang putih ( Amilum sativum )
a. Klasifikasi
Regnum :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Class :
Liliales
Ordo :
Liliopsida
Family :
Liliaceae
Genus :
Amilum
Spesies :
Amilum sativum L
b. Morfologi
tanaman
Bawang putih termasuk klasifikasi
tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang berelium. Bawang putih tumbuh
secara berlebihan dan berdiri tegak sampai setinggi 30-75 cm. Mempunyai barang
yang berbentuk pelah-pelah daun. Helai daunnya mirip peta, berbebtuh pipih dan
memanjang.
c. Kandungan
kimia
Daun umbi bawang putih per 100 gram mengandung
protein sebagai 4,5 gram, lemak 0,20 gram, hidrat aran 23,1 gram, vitamin B1
0,22 gram, vitamin C 5 mg.
2. Daun sirih ( Piper bettle )
a. Klasifikasi
Regnum : Plantarum
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle
b. Morfologi
Tanaman sirih mempunyai sistem
perakaran serabut. Daun pada akar tanaman sirih, memiliki bagian seperti
batang, akar, cabang akar, dan serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan
satu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dan akar yang keluar. Pada baku-baku
batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk mendekatkan diri dari pada
penunjangannya.
c. Kandungan
kimia
1) Minyak
atsiri sampai 4,1 %, menandung fenol yang khas dan disebut betlefenol atau
aseprolol.
2) Karvikol
dan strukturalnya
3) Diastase
0,18% sampai 1,8%
4) Gula
dan pati
3.
Merica ( Piper
nigrum )
a. Klasifikasi
Regnum :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Class :
Magnoliopsida
Ordo :
Piperales
Family :
Piperaceae
Genus :
Piper
Spesies :
Piper nigrum
b. Morfologi
Tanaman Piper nigrum termasuk tanaman tahunan yang
memanjat dan mempunyai empat macam sulur yaitu sulur panjat.
c. Kandungan
kimia
Zat piperane dan chovisine yang
menyebabkan rasa pahit.
4.
Jahe ( Zingiberis
officinale Rosc )
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Class : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Rosc
b. Morfologi
Batang jahe
mempunyai batang semu dengan tinggi 30 cm hingga 100 cm. Akarnya berbentuk
rimpang dengan daging berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat.
Daun menyirip dengan panjang 15-23 mm.
c. Kandungan
kimia
Sifat khas jahe
disebabkan karena kandungan minyak atsiri begitupun dengan aroma harum dan rasa
pedas.
BAB
III
METODE
KERJA
A.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat-alat
yang digunakan
a. Batang
Pengaduk
b. Botol
100 ml
c. Corong
Gelas
d. Cutter
e. Gelas
Kimia 250 ml
f. Gelas
Ukur 100 ml
g. Gunting
h. Kompor
i. Lap
Halus
j. Lap
Kasar
k. Lumpas
Panci
l. Panci
m. Parutan
Kelapa
n. Pisau
o. Timbangan
p. Wadah
2.
Bahan-bahan
yang digunakan
a. Alfa
Tokoferol
b. Aquadest
c. Alium
Cepa
d. Nipasol
e. Oleum
Andropagus
f. Oleum
Caryophyllum
g. Oleum
Cocos
h. Piper
Bettle
i. Piper
Nigri Fructus
j. Zingiberis
Rhizoma
B. PROSEDUR KERJA
1.
Pembuatan
Minyak Kelapa
a. Disiapkan
alat dan bahan
b. Diparut
kelapa, lalu ditimbang sebanyak 2 kg
c. Ditambahkan
1 liter air hangat kemudian diperas, ampas yang dihasilkan ditambahkan air
hangat hingga 1 liter
d. Hasil
dari perasan tersebut dimasukkan dalam wadah bersih, dan ditambahkan lagi
sebanyak 200 gram, dan diamkan 1 hari
e. Setelah
terjadi pemisahan, maka pada bagian yang kental diambil dan ditambahkan lagi
sebanyak 200 gram, dan diamkan 1 hari
f. Setelah
terjadi pemisahan, maka minyak yang terpisah diambil kemudian dipanaskan selama
40 menit
g. Minyak
ditampung untuk digunakan sebagai bahan penambah
2.
Pembuatan
Minyak Gosok
a. Disiapkan
alat dan bahan
b. Bahan-bahan
segar dan jahe, merica dan sirih dengan bawang putih dan sirih dengan bawang
putih dan dipotong-potong kecil
c. Kemudian
bahan tersebut di infudasi lalu dicampurkan
d. Ditambahkan
oleum andropagum, oleum caryophilis, alfa tokoferol, nipasol, dan di tambahkan
minyak kelapa sampai 100 ml.
e. Dimasukkan
dalam botol (100 ml)
f. Diberi
etiket, brosur dan kemasan
BAB IV
PEMBAHASAN
Minyak gosok dibuat dari hasil penyulingan berbagai bahan
tambahan, pembuatan yang dibuat dengan bahan pelarut. Berbagai tumbuhan
penghasilnya ini mengeluarkan baun yang khas sehingga dengan menciumnya dapat
dibedakan.
Pada praktikum ini dilakukan percobaan cara pembuatan
minyak gosok dengan menggunakan metode infudasi pada suhu 90-98 derajat selama
15 menit. Adapun bahan yang digunakan berupa simplisia seperti jahe (Zingiberis rhizoma), bawang putih (Alium sativa), daun sirih (Piper bettle), selain itu ada beberapa
zat tambahan yang digunakan seperti alfa tokoferol, minyak kelapa (Oleum cocos), minyak serah (Oleum etronella), minyak cengkeh (Oleum cariyophili), semua bahan yang
telah dipotong-potong kecil, dihaluskan lalu dicampur. Setelah itu melalui
proses infudasi diserkai dan dimasukkan dalam wadah.
Proses pengolahan minyak gosok melalui dua tahapan, tahapan
pertama adalah proses pembuatan minyak kelapa. Minyak kelapa yang sudah diparut
diambil santannya dan didiamkan selama satu hari, setelah terjadi pemisahan
dipanaskan dan didiamkan lagi selama satu hari. Hasil inilah yang digunakan
sebagai pelarut. Tahap kedua yaitu pencampuran semua bahan dan diekstraksi
dengan menggunakan metode infundasi.
Pada formulasi sediaan minyak gosok, bahan yang digunakan
memiliki khasiat masing-masing seperti daun sirih (Piper bettle) yang mengandung minyak atsiri yang berisi hidroksi
kavikol, kavibetol, estragol, eugenol, kavraktol, yang berfungsi sebagai
antibakteri yang dapat menyembuhkan bau badan, maupun obat bisul. Minyak kelapa
dalam hal ini berguna bagi kelembaban, kelenturan, dan kelembutan kulit
dikarenakan vitamin A dan E pada minyak kelapa. Selain itu 80% asam lemak dalam
minyak kelapa adalah asam lemak rantai pendek sedangkan molekulnya berukuran
kecil sehingga mudah meresap ke sel-sel tubuh. Sedangkan jahe mengandung minyak
atsiri yang berkhasiat antikuman, melancarkan sirkulasi darah, radang sendi
tulang dan karminatif. Minyak cengkeh di gunakan sebagai penghangat tubuh, zat
eugenol dalam cengkeh mampu membunuh bakteri dan jamur sebagai penyebab
penyakit.
Bahan-bahan lain seperti bawang putih (Alium setiva) berkhasiat sebagai
antiseptik dan antibakteri esensial. Minyak sereh (Oleum estronella) dapat menghilangkan gatal pada kulit, penghangat
badan, mengurangi rasa pegal, mampu membunuh bakteri dan sebagai bahan
pengaroma alami.
Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat praktikum di pengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu:
1. alat dan bahan yang
digunakan
2. kesalahan dalam prosedur
kerja
3. penimbangan bahan yang
kurang tepat
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasi
percobaan dapat disimpulkan bahwa minyak gosok bahan utama rimpang jahe,
merica, daun sirih dan bawang putih mempunyai khasiat sebagai antioksidan
mengobati pegal linu, analgetik, menghilangkan memar luka dan digunakan sebagai
minyak urut.
B.
Saran
Kami sebagai praktikan mengharapkan agar dalam praktikum
ini digunakan metode yang lain, serta alat-alat yang ada dalam laboratorium
lebih di lengkapi.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2008.’’.jenis-jenis minyak gosok’’. http : //
pondok ibu.com.
ANONIM, 2008.’’ Morfologi dan klasifikasi bawang’’. http
: // www.ingumani blogspot.com.
Depkes RI, 1979 “ Farmakope Indonesia Edisi III” B.POM :
Jakarta
Wijaya Kusuma Hembing, 2008” Ramuan Lengkap Herbal
Taklukkan Penyakit “ Pustaka Bunda : Jakarta
LAMPIRAN
Perhitungan
• Zingiberis Rhizoma 3% :
x
100 ml = 3 gram
• Piperis Nigri Fructus 3% :
x
100 ml = 3 gram
• Piper Betle 6% :
x
100 ml = 6 gram
• Allium sativa 4% :
x
100 ml = 4 gram
• Ol Adropoganus 6% :
x
100 ml = 6 gram
• Ol Caryophylium 6% :
x
100 ml = 6 gram
0 Comment to "Pembuatan Minyak Gosok"
Posting Komentar
Komentar Anda Adalah Motivasi Untuk Saya