Senin, 22 September 2014

Makalah Antidepresan

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Kerancuan tentang apa yang disebut obat penenang membuat saya sedikit banyak mengulas tentang hal ini kali ini. Dalam kehidupan di masyarakat banyak ditemui kasus-kasus keluhan psikosomatik yang dasarnya adalah gangguan cemas dan gangguan depresi. Kedua jenis diagnosis ini yang paling banyak menimbulkan keluhan psikosomatik dengan kondisi gangguan panik sebagai teratas penyebabnya.
Pengobatan saat ini untuk gangguan cemas termasuk di dalamnya gangguan panik adalah dengan menggunakan Antidepresan golongan SSRI (Serotonin Selective Reuptake Inhibitor). Penggunaan obat cemas golongan benzodiazepin (yang sering disalahartikan sebagai obat penenang) hanyalah digunakan saat awal terapi (jika perlu) dan digunakan dalam jangka waktu yang singkat.




BAB II
PEMBAHASAN

Depresi adalah  suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Gejalanya tidak disebabkan oleh kondisi medis, efek samping obat, atau aktivitas kehidupan. Kondisi yang cukup parah menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau perusakan dalam keadaan sosial, pekerjaan, atau bidang-bidang penting lainnya.
Obat depresi/ antidepresan / anti depresi adalah obat yang digunakan untuk membantu orang yang mengalami depresi. Banyak orang depresi membaik dengan pengobatan obat-obat depresi yang ada. Antideprasan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi, meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak lahir.
 Antidepresan digunakan untuk tujuan klinis dalam sejumlah indikasi termasuk yang berikut ini :
1.    Untuk mengurangi perasaan gelisah, panik, dan stress
2.    Meringankan insomnia
3.    Untuk mengurangi kejang / serangan dalam perawatan epilepsi.
4.    Menyebabkan relaksasi otot pada kondisi ketegangan otot.
5.    Untuk menurunkan tekanan darah dan atau denyut jantung.
6.    Untuk meningkatkan mood dan atau meningkatkan kesupelan.
Sebagian besar antidepressan dipercaya bekerja dengan memperlambat pembuangan suatu zat-zat kimia di dalam otak. Zat kimia ini disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dibutuhkan untuk fungsi normal otak. Antidepresan membantu orang depresi dengan memperbanyak zat kimia alami yang tersedia di dalam otak.

Gambar. Otak penderita depresi

Antidepresan umumnya diminum selama 4 hingga 6 bulan. Pada beberapa kasus, pasien dan dokternya memutuskan untuk menggunakan antidepresan lebih lama.
Indikasi klinis utama untuk penggunaan antidepresan adalah penyakit depresif mayor. Obat ini juga berguna dalam pengobatan gangguan panik, gangguan ansietas (cemas) lainnya dan enuresis pada anak-anak. Berbagai riset terdahulu menunjukkan bahwa obat ini berguna untuk mengatasi gangguan defisit perhatian pada anak-anak dan bulimia serta narkolepsi.
Anti deprasan seperti amitriptilin juga memiliki efek anti kejang. Golongan ini digunakan pada pasien yang depresi dan juga mengalami kecemasan, atau untuk penggunaan jangka lama dimana dikhawatirkan timbul ketergantungan bila menggunakan benzodiazepine. Inhibitor MAO seperti meclobemid sangat berguna pada pasien depresi dengan fobia. Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti citaloram bisa digunakan untuk serangan panik.
Antidepresan digolongkan berdasarkan zat kimia di otak yang dipengaruhinya. Obat depresi terbagi dalam golongan sebagai berikut:
1.    Golongan penghambat pelepasan selektif Serotonin
Citalopram, Fluoxetine, Paroxetine, Sertraline, Fluvoxamine Golongan obat depresi ini lebih sedikit efek sampingnya dibanding yang lain. Efek samping dari obat ini adalah mulut kering, mual, kecemasan, insomnia, masalah seksual dan sakit kepala.
Selama dua minggu pertama pengobatan, anda mungkin bertambah sakit dan lebih cemas. Beberapa obat dapat menimbukan pencernaan buruk, tapi anda dapat menghentikannya dengan meminum obat sembari makan. Yang lebih serius dapat mempengaruhi fungsi seksual anda.
2.    Golongan Trisiklik
Amitriptyline, Imipramine, Nortriptyline, Clomitramine
Obat depresi golongan ini biasanya menyebabkan mulut kering, tremor ringan, detak jantung cepat, konstipasi, mengantuk, dan bertambah berat badan.
Khususnya pada penderita yang lebih tua, dapat menyebabkan kebingungan, menjadi lambat atau terhenti sewaktu berkemih, pingsan bila tekanan darah rendah, dan koma. Jika anda mempunyai masalah detak jantung, ada baiknya anda tidak minum semua golongan antidepresan.
Pada pria dapat mengalami kesulitan untuk dan mempertahankan ereksi, atau gagal ejakulasi. Golongan ini sangat berbahaya bila overdosis.
3.    Golongan penghambat pelepasan Serotonin dan Norepineprin
Venlafaxine, Duloxetine, efek samping mirip dengan golongan penghambat pelepasan selektif Serotonin, tetapi Venlafaxine tidak direkomendasikan pada penderita gangguan detak jantung, tekanan darah tinggi atau masalah pada kadar garam pada darah mereka.
Obat ini dapat membantu jika golongan lain tidak dapat membantu tetapi hanya boleh digunakan atas resep dokter kejiwaan yang berpengalaman saja.
4.    Golongan penghambat pelepasan Norepineprin dan Dopamin
Bupropion, belum tersedia di Indonesia
5.    Golongan kombinasi penghambat pelepasan dan reseptor blocker
Trazodone dan Nefazodone belum tersedia di Indonesia, tetapi Maprotiline dan Mirtazpine sudah tersedia.
6.    Golongan penghambat Monoamin oksidase Moclobemide
Golongan ini sudah jarang diresepkan sekarang ini. Golongan ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang berbahaya jika anda makan makanan yang mengandung Tyramine. Jika anda setuju untuk minum obat golongan obat ini dokter anda akan memberikan daftar makanan yang harus dihindari.
7.    Golongan Tetrasiklik
Amoxapine, Maprotiline
8.    Lainnya
Tianeptine, mempunyai struktur mirip trisiklik dan bekerja dengan meningkatkan pengambilan serotonin secara selektif.


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Antideprasan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi, meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak lahir. Antidepressan bekerja dengan memperlambat pembuangan suatu zat-zat kimia (neurotransmitter) di dalam otak. Antidepresan digolongkan berdasarkan zat kimia di otak yang dipengaruhinya

Share this

0 Comment to "Makalah Antidepresan"

Posting Komentar

Komentar Anda Adalah Motivasi Untuk Saya