BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kerancuan
tentang apa yang disebut obat penenang membuat saya sedikit banyak mengulas
tentang hal ini kali ini. Dalam kehidupan di masyarakat banyak ditemui
kasus-kasus keluhan psikosomatik yang dasarnya adalah gangguan cemas dan
gangguan depresi. Kedua jenis diagnosis ini yang paling banyak menimbulkan
keluhan psikosomatik dengan kondisi gangguan panik sebagai teratas penyebabnya.
Pengobatan
saat ini untuk gangguan cemas termasuk di dalamnya gangguan panik adalah dengan
menggunakan Antidepresan golongan SSRI (Serotonin Selective Reuptake
Inhibitor). Penggunaan obat cemas golongan benzodiazepin (yang sering
disalahartikan sebagai obat penenang) hanyalah digunakan saat awal terapi (jika
perlu) dan digunakan dalam jangka waktu yang singkat.
BAB II
PEMBAHASAN
Depresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan
terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu
Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa
lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan
semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Gejalanya tidak
disebabkan oleh kondisi medis, efek samping obat, atau aktivitas kehidupan.
Kondisi yang cukup parah menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau
perusakan dalam keadaan sosial, pekerjaan, atau bidang-bidang penting lainnya.
Obat depresi/ antidepresan / anti depresi adalah obat yang digunakan
untuk membantu orang yang mengalami depresi. Banyak orang depresi membaik
dengan pengobatan obat-obat depresi yang ada. Antideprasan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi, meringankan
gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak lahir.
Antidepresan digunakan untuk tujuan klinis dalam sejumlah indikasi
termasuk yang berikut ini :
1. Untuk mengurangi perasaan gelisah, panik, dan stress
2. Meringankan
insomnia
4. Menyebabkan relaksasi otot pada kondisi ketegangan
otot.
5. Untuk menurunkan tekanan darah dan atau denyut
jantung.
6. Untuk meningkatkan mood dan atau meningkatkan
kesupelan.
Sebagian besar antidepressan dipercaya bekerja dengan memperlambat
pembuangan suatu zat-zat kimia di dalam otak. Zat kimia ini disebut
neurotransmiter. Neurotransmiter dibutuhkan untuk fungsi normal otak.
Antidepresan membantu orang depresi dengan memperbanyak zat kimia alami yang
tersedia di dalam otak.
Gambar. Otak penderita depresi
Antidepresan umumnya diminum selama 4 hingga 6 bulan. Pada beberapa
kasus, pasien dan dokternya memutuskan untuk menggunakan antidepresan lebih
lama.
Indikasi klinis utama untuk penggunaan antidepresan adalah penyakit
depresif mayor. Obat ini juga berguna dalam pengobatan gangguan panik, gangguan
ansietas (cemas) lainnya dan enuresis pada anak-anak. Berbagai riset terdahulu
menunjukkan bahwa obat ini berguna untuk mengatasi gangguan defisit perhatian
pada anak-anak dan bulimia serta narkolepsi.
Anti deprasan seperti amitriptilin juga memiliki efek anti kejang.
Golongan ini digunakan pada pasien yang depresi dan juga mengalami kecemasan,
atau untuk penggunaan jangka lama dimana dikhawatirkan timbul ketergantungan
bila menggunakan benzodiazepine. Inhibitor MAO seperti meclobemid sangat berguna pada pasien depresi dengan fobia.
Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti citaloram bisa digunakan untuk serangan panik.
Antidepresan
digolongkan berdasarkan zat kimia di otak yang dipengaruhinya. Obat depresi terbagi dalam golongan sebagai
berikut:
1. Golongan penghambat
pelepasan selektif Serotonin
Citalopram,
Fluoxetine, Paroxetine, Sertraline, Fluvoxamine Golongan obat depresi ini lebih
sedikit efek sampingnya dibanding yang lain. Efek samping dari obat ini adalah
mulut kering, mual, kecemasan, insomnia, masalah seksual dan sakit kepala.
Selama
dua minggu pertama pengobatan, anda mungkin bertambah sakit dan lebih cemas.
Beberapa obat dapat menimbukan pencernaan buruk, tapi anda dapat
menghentikannya dengan meminum obat sembari makan. Yang lebih serius dapat
mempengaruhi fungsi seksual anda.
2. Golongan Trisiklik
Amitriptyline,
Imipramine, Nortriptyline, Clomitramine
Obat depresi golongan ini biasanya menyebabkan mulut kering, tremor ringan, detak jantung cepat, konstipasi, mengantuk, dan bertambah berat badan.
Obat depresi golongan ini biasanya menyebabkan mulut kering, tremor ringan, detak jantung cepat, konstipasi, mengantuk, dan bertambah berat badan.
Khususnya
pada penderita yang lebih tua, dapat menyebabkan kebingungan, menjadi lambat
atau terhenti sewaktu berkemih, pingsan bila tekanan darah rendah, dan koma.
Jika anda mempunyai masalah detak jantung, ada baiknya anda tidak minum semua
golongan antidepresan.
Pada
pria dapat mengalami kesulitan untuk dan mempertahankan ereksi, atau gagal
ejakulasi. Golongan ini sangat berbahaya bila overdosis.
3. Golongan penghambat
pelepasan Serotonin dan Norepineprin
Venlafaxine,
Duloxetine, efek samping mirip dengan golongan penghambat pelepasan selektif
Serotonin, tetapi Venlafaxine tidak direkomendasikan pada penderita gangguan
detak jantung, tekanan darah tinggi atau masalah pada kadar garam pada darah
mereka.
Obat ini dapat membantu jika golongan lain tidak dapat membantu tetapi hanya boleh digunakan atas resep dokter kejiwaan yang berpengalaman saja.
Obat ini dapat membantu jika golongan lain tidak dapat membantu tetapi hanya boleh digunakan atas resep dokter kejiwaan yang berpengalaman saja.
4. Golongan penghambat
pelepasan Norepineprin dan Dopamin
Bupropion,
belum tersedia di Indonesia
5. Golongan kombinasi
penghambat pelepasan dan reseptor blocker
Trazodone
dan Nefazodone belum tersedia di Indonesia, tetapi Maprotiline dan Mirtazpine
sudah tersedia.
6. Golongan penghambat
Monoamin oksidase Moclobemide
Golongan
ini sudah jarang diresepkan sekarang ini. Golongan ini dapat menyebabkan
tekanan darah tinggi yang berbahaya jika anda makan makanan yang mengandung
Tyramine. Jika anda setuju untuk minum obat golongan obat ini dokter anda akan
memberikan daftar makanan yang harus dihindari.
7. Golongan Tetrasiklik
Amoxapine, Maprotiline
8. Lainnya
Tianeptine,
mempunyai struktur mirip trisiklik dan bekerja dengan meningkatkan pengambilan
serotonin secara selektif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Antideprasan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan
depresi, meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang
dibawa sejak lahir. Antidepressan
bekerja dengan memperlambat pembuangan suatu zat-zat kimia (neurotransmitter)
di dalam otak. Antidepresan digolongkan berdasarkan zat kimia di otak yang
dipengaruhinya