Rabu, 09 Juli 2014

Pembuatan Masker Apel

BAB I
PENDAHULUAN

Bagi seorang wanita, kecantikan itu penting. Salah satu bagian tubuh yang dapat menunjang penampilan kita adalah wajah, namun terkadang dari mereka mengalami permasalahan pada kulit wajah.
Permasalahan pada wajah juga sangat bervariasai, tergantung pada kulit wajah. Kulit berminyak ditandai dengan keluarnya minyak secara terus menerus pada wajah sekitar hidung kulit kering biasanya terlihat kusam, bersisik dan kadangkadang berasa menegang (tertusuk) dengan rasa gatal, keadaan pori-pori kulit tampak layu, kasar dan keriput sehingga wajah terlihat tua dari umur sebenarnya. Sedangkan kulit normal adalah jenis kulit berminyak yang tidak kering, tekstur kulitnya halus, dan jika di sentuh akan terasa lembut.
Untuk mengatasi hal ini, biasanya mempercantik diri dengan pergi ke salon. Sementara di salon membutuhkan biaya yang cukup mahal, sedangkan bahan kosmetika yang biasa digunakan menyebabkan iritasi dan kerusakan pada kulit wajah, padahal banyak tumbuh-tumbuhan disekitar kita yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kulit wajah.
Pada produk Indonesia, keberadaan obat tradisional bukan merupakan hal yang baru. Setelah sekian lama bahan tersedia di Negara kita, cara menggunakan obat tradisional meningkat dengan adanya ramuan dan cara penyembuhan yang tepat agar menjamin keamanan dan khasiat obat tradisional bagi penderita.
Adapun maksud percobaan adalah untuk mengetahui cara pembuatan masker wajah dengan menggunakan sari apel.
Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui pembuatan masker wajah dengan menggunakan sari apel dengan cara yang sederhana.
Prinsip percobaan adalah berdasarkan pada pembuatan masker dan pencampuran fase air dan fase minyak setelah dilebur pada suhu 20˚C.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     Teori Ringkas
Secara umum orang menggunakan kosmetik bertujuan untuk mencegah kelainan yang timbul dan pertahanan kulit wajah. Disamping berkaitan dengan unesan penampilan kosmetik juga berguna untuk mengelupas lapisan tanduk yang merupakan bagian dari lapisan epidermis sel-sel kulit dari lapisan tanduk yang mati akan segera mengelupas, proses pengelupasan ini berbeda kulit ditentukan dengan kosmetik.
Maker wajah adalah alternative kecantikan yang jarang digunakan wanita. Masker wajah dikenal sebagai obat yang membantu kulit agar tetap terlihat segar dan sehat selain mengurangi timbulnya minyak disekitar hidup sehingga wajah tampak lembut dan halus. Ada juga jenis buah yag dapat dibuat sebagai masker wajah sebagai berikut
1.      Buah Apel
Mengandung zat yang dapat menetralisasi kelebihan minyak pada wajah mengandung vitamin E yang dapat mencerahkan kulit dan kaya akan senyawa antioksidant.
2.      Buah Strawberry
Memiliki kandungan zat antioksidant yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah lainnya sehingga strawberry merupakan buah yang efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh. Selain itu juga kaya akan vitamin E yang efektif mencerahkan kulit serta memiliki khasiat yang terkenal yaitu anti keriput.
3.      Buah Melon
Kaya akan vitamin, mineral dan mengandung zat antioksidant. Zat antioksidant tersebut dapat digunakan sebagai obat.
4.      Buah Pisang
Buah ini mengandung karbohidrat 25,8 mg, serat 3,2 gram, kalori 99 gram, protein 1,2 gram, kalsium 8 gram, serat 0,7 gram, zat besi 0,5 gram. Vitamin A 44 mg, vitamin B 0,08 gram, vitamin C 3 mg dan vitamin E 7 gram. Buah pisang bila dicampur dengan susu dan madu bermafaat untuk menghilangkan jerawat.




B.    Uraian Bahan
1.      Aquadest ( Depkes RI 1979, hal.96 )
Nama Resmi                     :  AQUA DESTILLATA
Nama Lain                         :  Air Suling
Rumus Molekul                  :  H2O
Berat Molekul                    :  18,02
Pemerian                         :  Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
Penyimpanan                   :  Dalam wadah tertutup baik
2.      Asam Stearat ( Depkes RI 1979, hal.57 )
Nama Resmi                      :  ACIDUM STEARICUM
Nama Lain                          :  Asam Stearat
Pemerian                     :  Zat padat keras-keras mengkilat seperti susu dan hablur kuning dan kering pucat
Kelarutan                           :  Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 30 bagian etanol (95%) P dan bagian kloroform P dan dalam eter P
Penyimpanan                       :  Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat                                  :  Zat tambahan
3.      Alfa Tokoferol ( Depkes RI 1979, hal. 606 )
Nama Resmi                      :  TOCOPHEROLUM
Nama Lain                         :  Tokoferol, Vitamin E
Pemerian                           :  Tidak berbau atau sedikit berbau, tidak berasa
Kelarutan                           :  Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol (95%) P dan dalam eter P
Penyimpanan                    :  Dalam wadah tertutup rapat dan sejuk
Khasiat                               :  Antioksidant
4.      Gliserol ( Depkes RI 1979, hal. 271 )
Nama Resmi                      :  GLYSEROLUM
Nama Lain                          :  Gliserol
Rumus Molekul                   :  CH8C8C3
Berat Molekul                     :  92,18
Pemerian                     :  Cairan seperti sirup, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis, diikuti rasa hangat
Kelarutan                          :  Dapat bercampur dengan air dan etanol (95%) P, tidak larut dalam kloroform P
Penyimpanan                     :  Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat                                :  Zat tambahan
5.      Metil Paraben ( Depkes RI 1979, hal.378 )
Nama Resmi                       :  METHYL PARABENUM
Nama Lain                           :  Metil Paraben
Berat Molekul                       :  157,15
Pemerian                    :  Serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak    mempunyai rasa
Penyimpanan                       :  Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat                                  :  Zat tambahan
6.      Minyak Mawar ( Depkes RI 1979, hal.459 )
Nama Resmi                      :  OLEUM ROSAE
Nama Lain                         :  Minyak Mawar
Pemerian                           :  Cairan tidak berwarna, atau kuning, rasa khas, pada suhu 25˚C kental, jika didinginkan perlahan-lahan berubah menjadi massa hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur
Kelarutan                           :  Larut dalam 1 bagian kloroform P, larutan jernih
Penyimpanan                   :  Dalam wadah tertutup rapat
7.      Pati Beras ( Depkes RI 1979, hal. 93 )
Nama Resmi                      :  AMYLUM ORIZAE
Nama Lain                         :  Pati Beras
Pemerian                           :  Serbuk sangat hablur, putih, tidak berbau, tidak berasa.
Kelarutan                           :  Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%) P
Penyimpanan                     :  Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan khas
Khasiat                               :  Zat tambahan
8.      Propil Paraben ( Depkes RI 1979, hal. 536 )
Nama Resmi                      :  PROPYLIS PARABENUM
Nama Lain                         :  Propil Paraben
Rumus Molekul                  :  C10H12O3
Berat Molekul                    :  180,21
Pemerian                           :  Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan                           :  Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40 bagian minyak lemak. Mudah larut dalam larutan alkali hidroksida.
Penyimpanan                     :  Dalam wadah tertutup baik
Khasiat                               :  Zat pengawet
9.      Setil Alkohol ( Depkes RI 1979, hal. 72 )
Nama Resmi                      :  ALCOHOLUM SETYLICUM
Nama Lain                         :  Setil Alkohol
Berat Molekul                    :  242,44
Pemerian                         : Serpihan putih licin, granul atau kubus putih, bau khas lemah, rasa lemah
Kelarutan                           :  Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam eter P. Kelarutan bertambah dengan naiknya suhu.
10.   Trietanolamin ( Depkes RI 1979, hal. 612 )
Nama Resmi                      :  TRIETHAOLAMIN
Nama Lain                         :  Trietanolamin
Kelarutan                         :  Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau mirip amoniak higroskopik
Penyimpanan                   :  Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat                               :  Zat tambahan




C.    Uraian Sampel
1.      Klasifikasi Buah Apel ( Anonim, 2013 )
Kingdom                 : Plantae
Divisi                       : Spermatophyta
Subdivisio              : Angiospermae
Class                       : Dicotiledonae
Ordo                        : Rosales
Family                     : Rosaceae
Genus                     : Malus
Spesies                   : Malus sylvestris mills
2.      Morfologi Buah Apel ( Anonim, 2013 )
Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan berdaun gugur mencapai ketinggian hingga 3 sampai 12 meter dengan tajuk yang lebar dan biasanya beranting daun-daunnya berbentuk lonjong dengan panjang 5-12 cm dan lebar 3-6 cm. Bunga apel mekar dimusim semi, bersamaan dengan pertumbuhan daun. Bunganya putih dengan bercampur merah jambu yang berunsur memudar. Pada bunga terdapat dua kelopak atau lima dan mencapai diameter 2,5-3,5 cm. Buahnya rusak pada musim gugur dan biasanya berdiameter 5-9 cm.
Buah apel termasuk adalah buah berdaging dimana yang dimaksud adalah buah berdaging apel ( pomum ). Adapun struktur dari buah apel yang terdiri dari kulit, buah, kulit tengah dan kulit dalam.








BAB III
METODE KERJA

A.     Alat dan Bahan
1.      Alat-alat yang digunakan
a.    Batang pengaduk
b.    Blender
c.    Gelas kimia
d.    Mikser
e.    Penangas air
f.     Pengayak / ayakan
g.    Pipet tetes
h.    Pot mikser
i.      Timbangan
2.      Bahan-bahan yang digunakan
a.    Apel ( Pyrus malus )                                                 =   50 gr
b.    Asam Stearat ( ACIDUM STEARICUM )               =   50 gr
c.    Aquadest ( AQUA DESTILLATA )                          =   0,75 gr
d.    Gliserol ( GLYCEROLUM )                                      =   25 gr
e.    Minyak mawar ( OLEUM ROSAE )                        =   2 gr
f.     Metil Paraben ( METHYLIS PARABENUM )        =   0,9 gr
g.    Propil Paraben ( PROPHYLIS PARABENUM )  =   0,1 gr
h.    Pati Beras ( AMYLUM ORIZAE )                            =   75 gr
i.      Setil Alkohol ( ALCOHOLUM CETYLICUM )       =   25 gr
j.      Trietanolamin ( TRIETHANOLAMIN )                    =   75 gr
k.    Vitamin E ( TOCOPHEROLUM )                            =   15 gr


B.    Prosedur Kerja
1.      Pembuatan Sari Apel
Apel harus dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil, setelah itu diblender kemudian dituangkan kedalam wadah
2.      Pembuatan Pati Beras
Beras dicuci bersih, direndam selama 4 hari dengan mengganti air rendaman 2 kali sehari. Kemudian beras ditiriskan sampai agak kering dan diblender hingga halus pati yang diperoleh dikeringkan dan diayak dengan pengayak nomor 100
3.      Pembuatan Masker
a.     Masing-masing bahan ditimbang sesuai kebutuhan
b.     Fase minyak dibuat dengan melebur asam stearat, setil alcohol diatas penangas air. Kemudian ditambahkan dengan propel paraben dan alfa tocoferol hingga 70˚C
c.      Fase air dibuat dengan memanaskan air dan melarutkan metil paraben hingga larut, kemudian ditambahkan trietanolamin hingga suhu 70˚C
d.     Krim dibuat dengan menambahkan fase minyak kedalam fase air sedikit demi sedikit secara terus menerus sambil diaduk dengan menggunakan pengaduk elektrik hingga homogeny
e.     Sari apel dan pati beras dibasahi dengan gliseril dan digerus dalam lumping hingga homogeny, kemudian dimasukkan kedalam campuran nomor 4 lalu diaduk lagi dengan menggunakan pengaduk elektrik hingga homogen
f.       Minyak mawar ditambahkan pada suhu 45˚C dan diaduk hingga homogen
g.     Sediaan yang telah jadi dimasukkan masing-masing kedalam wadah dan diberi etiket.










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     Tabel Pengamatan
NO.
Komposisi
Jumlah Bahan
Jumlah yang Ditimbang
1
Asam Stearat
50 gr
100 gr
2
Gliserol
25 gr
50 gr
3
Metil Paraben
0,9 gr
1,8 gr
4
Minyak Mawar
2 gr
4 gr
5
Pati Beras
75 gr
150 gr
6
Propil Paraben
0,1 gr
0,2 gr
7
Sari Apel
50 gr
100 gr
8
Setil Alkohol
75 gr
150 gr
9
Trietanolamin
75 gr
30 gr
10
Alfatokoferol
15 gr
30 gr
11
Aquadest
0,75 gr
0,5 gr
Total
368,75 gr
616,5 gr






B.    Pembahasan
Pada percobaan yang telah dilakukan ini adalah pembuatan masker apel dimana bahan yang digunakan adalah sari apel sebagai bahan dasar dari pembuatan masker, alfatokoferol yang berfungsi sebagai antioksidant, Propil paraben berfungsi sebagai bahan pengawet minyak, Metil paraben berfungsi sebagai bahan pengawet air, Minyak mawar yang berfungsi sebagai pengaroma pada masker dan asam stearat, gliserol, pati beras, setil alcohol, trietanolamin sebagai zat tambahan. Masker apel ini dibuat dalam bentuk emulsi minyak dalam air, karena emulsi minyak air sangat baik digunakan dalam sediaan luar. Hal ini dikarenakan bahwa keunggulan dari fase minyak dalam air lebih mudah dicuci dengan air atau dibersihkan denga air.
Dalam pembuatan masker yang digunakan yaitu sari buah apel yang diblender digunakan zat tambahan yaitu untuk menambah efek pada kulit yaitu pati beras, dimana pati beras mengandung karbohidrat yang dapat meresap pada kulit hingga kotoran-kotoran pada wajah dapat terangkat. Selanjutnya dibuat basis cream dimana dibuat fase air dalam minyak, kemudian dihomogenkan menggunakan blender. Dicampurkan gliserol lalu diaduk lagi dengan mixer untuk menambah nilai ekstrak, ditambahkan minyak agar masker dibuat dan berbau wangi.
 Adapun manfaat dari buah apel yaitu apel sangat kaya akan kandungan vitamin A, B dan C. Apel juga mengandung asam malre yang mampu membantu kulit mengurangi noda pada wajah dan bisa mencerahkan wajah.
Adapun kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dalam praktikum kali ini adalah
1.      Alat yang digunakan kurang higienis dan kurang steril
2.      Kesalahan pada penimbangan
3.      Adanya sampel yang rusak pada saat pengolahan
4.      Prosedur Kerja yang kurang tepat









BAB V
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa masker apel memiliki khasiat yang bagus untuk menghaluskan kulit dan tampak lebih cerah karena apel mengandung vitamin C yang bagus untuk kulit selain itu dengan adanya pati beras dapat mengurangi ketegangan wajah akibat kelelahan dari berbagai aktivitas harian dan alfatokoferol berfungsi untuk kekencangan kulit.





DAFTAR PUSTAKA


Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Dirjen POM: Jakarta


Yuliarti nuherti, 2009. Sehat, Cantik, Bugar dengan Herbal dan Obat Tradisional. Penerbit Andi : Yogyakarta

Share this

0 Comment to "Pembuatan Masker Apel"

Posting Komentar

Komentar Anda Adalah Motivasi Untuk Saya