Rabu, 23 Juli 2014
Senin, 21 Juli 2014
Pisang Ambon Penghalus Wajah
Untuk mendapatkan wajah yang halus
dan alami, Anda dapat menggunakan pisang ambondan madu sebagai masker pelembab
kulit. Oleskan pisang yang telah diremas-remas halus dan dicampur dengan
sedikit madu pada wajah anda sebagai masker, biarkan selama 15 menit. Setelah
itu lembabkan wajah dengan kain bersih yang telah direndam kedalam air hangat,
dan biarkan selama 3 menit pada wajah. Terakhir, usap dan bersihkan wajah
dengan kain bersih yang telah direndam air dingin terlebih dahulu. Resep ini
terutama baik bagi mereka yang berkulit kering, karena pisang mengandung zat
tepung yang dapat menyehatkan kulit. Semoga penampilan anda hari ini lebih baik
dan lebih mulus dari hari kemarin J
Sumber : Buku Resep Obat Tradisional
Minggu, 20 Juli 2014
Video Proses Menstruasi dan Fertilisasi
Dalam vidio ini menjelaskan tentang proses terjadinya menstruasi dan fertilisasi. Fertilisasi atau pembuahan adalah proses peleburan gamet-gamet yaitu sel sperma dan sel ovum yang sudah matang untuk membentuk zigot. Zigot adalah sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya 2 sel kelamin yang telah masak. Zigot yaitu proses perkembangbiakan sebelum janin atau embrio pada rahim perempuan. Zigot ini akan berkembang menjadi janin dan embrio yang lalu akan dilahirkan menjadi bayi.
Sabtu, 19 Juli 2014
Cara Membuat Halaman Dengan Format berbeda Pada MS.Word
Pada postingan ini, saya akan membantu teman-teman untuk membuat halaman pada MS.Word tanpa memisahkan halaman angka romawi "i, ii, iii, ..." dengan halaman nomor "1, 2, 3, ..." . Dan juga membuat halaman yang berbeda pada BAB dengan halaman berikutnya..
1. Buka file Microsoft Office Word yang ingin anda edit
2. Klik "Insert" > "Page Number" > pilih posisi hal. yang anda inginkan (ex: Top of Page)
3. Klik 2x pada posisi halaman seperti gambar diatas
4. Klik "Page Number" > "Format Page Numbers"
5. Setelah muncul seperti gambar yang diatas, pilih hal. "i, ii, iii, ..." kemudian Klik "OK"
6. Setelah itu arahkan cursor pada lembaran berikutnya "KATA PENGANTAR"
7. Klik pada lembaran sebelum "KATA PENGANTAR", lalu tekan tombol "Del" yang ada pada keyboard
8. Klik "Page Layout" > "Breaks" > "Next Page"
9. Selanjutnya arahkan kembali cursor pada lembaran berikutnya "BAB I"
10. Lakukan hal yang sama seperti yang diatas
11. Apabila anda ingin mengganti hal. angka romawi "i"menjadi hal. no "1", Klik 2x pada posisi hal. seperti gambar diatas, lalu Klik "Page Number" > "Format Page Number"
12. Setelah muncul seperti gambar yang diatas, pilih hal. "1, 2, 3, ..." kemudian Klik "OK"
13. Selanjutnya, apabila anda ingin memberikan posisi hal. yang berbeda antara lembaran yang ada tulisan "BAB" dengan lembaran berikutnya, (ex: pada lembaran yang ada tulisan "BAB" posisi hal.nya dibawah kanan, dan lembaran berikutnya di atas kanan), Anda dapat mengklik pada kata terakhir di lembaran yang ada tulisan "BAB", Lalu Klik tombol "Del" yang ada pada keyboard > Klik "Page Layout" > "Breaks" > "Next Page"
14. Apabila muncul seperti gambar diatas, maka ratakan tulisannya dengan cara Klik dan tahan tombol kiri mouse dan geser kekiri seperti arah panah pada gambar diatas.
15. Selanjutnya arahkan cursor ke tulisan "BAB" dan Klik 2x pada posisi hal. kemudian beri tanda contreng pada "Different First Page".
16. Klik "Page Number" > "Botton Of Page"
17. Setelah posisi hal. pada "BAB" pindah kebawah, maka lembaran berikutnya akan terulang kembali menjadi hal "1". Dan untuk merubahnya menjadi hal. "2" yaitu : Klik 2x pada posisi hal "1" seperti gambar diatas, Klik "Page Number" > "Format Page Number"
18. Apabila muncul seperti gambar yang diatas, ubah no. pada "start at" menjadi "2". Maka hal akan berubah secara otomatis. Dan lakukan hal yang sama pada BAB-BAB berikutnya.
19. Selanjutnya apabila anda ingin menghapus hal. yang ada pada sampul, anda dapat mengklik 2x pada posisi hal, kemudian Klik "Insert" > "Shapes" > pilih kotak seperti gambar diatas.
20. Lalu buat kotak tutupi hal. yang ada seperti gambar diatas, lalu Klik "Shape Outline" dan Klik kotak warna putih.
Setelah semuanya selesai, anda dapat langsung print Skripsi, Proposal atau makalah anda tanpa memisahkan halaman angka romawi "i, ii, iii ..." dengan halaman nomor "1, 2, 3, ...".
Sekian dari saya..
Semoga bermanfaat yah :)
Jumat, 18 Juli 2014
Video Diabetes Tipe 2
Dalam Video ini menjelaskan tentang proses terjadinya Diabetes Tipe II, menyebutkan hiperglikemia dan keberuntungan menyebabkan insulin "klasik" gejala diabetes, gejala-gejala jangka panjang Diabetes, mengancam kehidupan komplikasi Diabetes Tipe II, masalah-masalah kesehatan jangka panjang glukosa darah tinggi, pengobatan Diabetes Tipe II, manajemen diet Diabetes Tipe II, dan terapi-terapi latihan pada Diabetes Tipe II.
Video Diabetes Tipe 1
Dalam Vidio ini menjelaskan tentang proses terjadinya Diabetes Tipe I, gejala-gejala terjadinya Diabetes Tipe I, masalah kesehatan jangka panjang dari glukosa darah tinggi, cara pengobatan diabetes tipe I, dan cara mencegah komplikasi diabetes tipe I.
Sabtu, 12 Juli 2014
Jenis-Jenis Penyakit Menular
Ada beberapa jenis penyakit menular, yaitu :
1.
Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular
yang banyak sekali jenisnya, dan mudah menular dari satu orang ke orang lain.
Penularan yang paling sering terjadi adalah melalui kontak langsung atau kita
menggunakan barang yang juga dipakai oleh penderita, contohnya handuk, baju,
dll.
Contoh
: cacar air, kudis, panu, dll.
2.
Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting
karena penularannya yang sangat cepat seperti halnya penyakit menular lewat
pernapasan lainnya. Pada umumnya penyakit ini terjadi oleh infeksi virus
parainfluenza saja gejalanya hanya ringan atau subklinis. Terdapat
empat virus yang terdapat dalam keluarga parainfluenza, yang ditandai dengan
tipe 1-4 yaitu virus mempunyai genom RNA helai-tunggal, tidak bersegmen dengan
pembungkus mengandung lipid yang berasal dari pertunasan melalui membran sel.
Bagian antigenik utama adalah tonjolan – tonjolan protein pembungkus yang
menunjukkan sifat – sifat hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel ( protein F).
Virus parainfluenza menyebar dari saluran
pernapasan oleh sekresi yang teraerosol atau kontak tangan langsung denga
sekresi. Pada umur 3th anak – anak biasanya mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3
bersifat endemik dan dapat menyebabkan penyakit pada bayi sebelum umur 6
bulan, dan dapat mengganggu sistem imun. Sedangkan pada tipe 1&2
lebih musiman dan terjadi pada musim panas dan musim gugur, tipe 4 lebih sukar
tumbuh. Virus parainfluenza bereplikasi dalm epitel pernapasan tanpa bukti
adanya penyebaran sistemik, kecenderungan menimbulkan penyakit pada jalan napas
lebih besar pada laring, trakhea, bronkus, . Penghancuran sel pada jalan napas atas
dapat menyebbakan invasi bakteri dan menimbulkan trakeitis bakteri. Obstruksi
tuba eustachii dapat menyebabkan invasi bakteri sekunder ruang telinga tengah
dan otitis media akut.
3.
Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang
terdapat pada nyamuk Aighes Aygepti yang menghisap darah organ.
4.
Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang
tidak sehat dan sering berganti pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya
menyerang alat kelamin saja tetapi dapat menjalar ke organ lain.
5.
HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat
merusak sistem imunitas, tetapi virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika
virus HIV mengenai penyakit lain seperti menyerang organ vital bisa menimbulkan
kematian. Apabila sistem imun pada tubuh telah rusak resiko berbagai virus akan
masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh akan rentan terhadap penyakit.
6.
TBC
Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit
yang disebabkan oleh bakteri “mycobacterium tuberculosis”. Yang menyerang
pada organ paru – paru, dan juga dapat menyerang pada organ lain. Bakteri yang
sekeluarga dengan bakteri mycobacterium tuberculosis ini juga dapat menimbulkan
infeksi dan memunculkan gejala yang mirip.
Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne),
yaitu ketika penderita bersin atau batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup
oleh orang sehat. Biasanya penderita TBC akan diisolasi dikarenakan mudahnya
penyebatran penyakit TBC
Rabu, 09 Juli 2014
Pembuatan Masker Apel
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi seorang
wanita, kecantikan itu penting. Salah satu bagian tubuh yang dapat menunjang
penampilan kita adalah wajah, namun terkadang dari mereka mengalami
permasalahan pada kulit wajah.
Permasalahan
pada wajah juga sangat bervariasai, tergantung pada kulit wajah. Kulit
berminyak ditandai dengan keluarnya minyak secara terus menerus pada wajah
sekitar hidung kulit kering biasanya terlihat kusam, bersisik dan kadangkadang
berasa menegang (tertusuk) dengan rasa gatal, keadaan pori-pori kulit tampak
layu, kasar dan keriput sehingga wajah terlihat tua dari umur sebenarnya.
Sedangkan kulit normal adalah jenis kulit berminyak yang tidak kering, tekstur
kulitnya halus, dan jika di sentuh akan terasa lembut.
Untuk mengatasi
hal ini, biasanya mempercantik diri dengan pergi ke salon. Sementara di salon
membutuhkan biaya yang cukup mahal, sedangkan bahan kosmetika yang biasa
digunakan menyebabkan iritasi dan kerusakan pada kulit wajah, padahal banyak
tumbuh-tumbuhan disekitar kita yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan kulit wajah.
Pada produk
Indonesia, keberadaan obat tradisional bukan merupakan hal yang baru. Setelah
sekian lama bahan tersedia di Negara kita, cara menggunakan obat tradisional
meningkat dengan adanya ramuan dan cara penyembuhan yang tepat agar menjamin
keamanan dan khasiat obat tradisional bagi penderita.
Adapun maksud
percobaan adalah untuk mengetahui cara pembuatan masker wajah dengan
menggunakan sari apel.
Tujuan percobaan
adalah untuk mengetahui pembuatan masker wajah dengan menggunakan sari apel
dengan cara yang sederhana.
Prinsip
percobaan adalah berdasarkan pada pembuatan masker dan pencampuran fase air dan
fase minyak setelah dilebur pada suhu 20˚C.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Teori Ringkas
Secara
umum orang menggunakan kosmetik bertujuan untuk mencegah kelainan yang timbul
dan pertahanan kulit wajah. Disamping berkaitan dengan unesan penampilan
kosmetik juga berguna untuk mengelupas lapisan tanduk yang merupakan bagian
dari lapisan epidermis sel-sel kulit dari lapisan tanduk yang mati akan segera
mengelupas, proses pengelupasan ini berbeda kulit ditentukan dengan kosmetik.
Maker
wajah adalah alternative kecantikan yang jarang digunakan wanita. Masker wajah
dikenal sebagai obat yang membantu kulit agar tetap terlihat segar dan sehat
selain mengurangi timbulnya minyak disekitar hidup sehingga wajah tampak lembut
dan halus. Ada juga jenis buah yag dapat dibuat sebagai masker wajah sebagai
berikut
1. Buah Apel
Mengandung zat yang dapat
menetralisasi kelebihan minyak pada wajah mengandung vitamin E yang dapat
mencerahkan kulit dan kaya akan senyawa antioksidant.
2. Buah Strawberry
Memiliki kandungan zat
antioksidant yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah lainnya sehingga
strawberry merupakan buah yang efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh.
Selain itu juga kaya akan vitamin E yang efektif mencerahkan kulit serta
memiliki khasiat yang terkenal yaitu anti keriput.
3. Buah Melon
Kaya akan vitamin, mineral
dan mengandung zat antioksidant. Zat antioksidant tersebut dapat digunakan
sebagai obat.
4. Buah Pisang
Buah ini mengandung
karbohidrat 25,8 mg, serat 3,2 gram, kalori 99 gram, protein 1,2 gram, kalsium
8 gram, serat 0,7 gram, zat besi 0,5 gram. Vitamin A 44 mg, vitamin B 0,08
gram, vitamin C 3 mg dan vitamin E 7 gram. Buah pisang bila dicampur dengan
susu dan madu bermafaat untuk menghilangkan jerawat.
B.
Uraian Bahan
1. Aquadest ( Depkes RI 1979, hal.96 )
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air Suling
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2.
Asam Stearat ( Depkes RI 1979,
hal.57 )
Nama Resmi : ACIDUM STEARICUM
Nama Lain : Asam Stearat
Pemerian : Zat padat keras-keras mengkilat seperti susu
dan hablur kuning dan kering pucat
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 30
bagian etanol (95%) P dan bagian kloroform P dan dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Zat tambahan
3.
Alfa Tokoferol ( Depkes RI 1979,
hal. 606 )
Nama Resmi : TOCOPHEROLUM
Nama Lain : Tokoferol, Vitamin E
Pemerian : Tidak berbau atau sedikit berbau, tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam
etanol (95%) P dan dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan sejuk
Khasiat : Antioksidant
4.
Gliserol ( Depkes RI 1979, hal.
271 )
Nama Resmi : GLYSEROLUM
Nama Lain : Gliserol
Rumus Molekul : CH8C8C3
Berat Molekul : 92,18
Pemerian : Cairan seperti sirup, jernih, tidak berwarna,
tidak berbau, manis, diikuti rasa hangat
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan etanol (95%) P,
tidak larut dalam kloroform P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Zat tambahan
5.
Metil Paraben ( Depkes RI 1979,
hal.378 )
Nama Resmi : METHYL PARABENUM
Nama Lain : Metil Paraben
Berat Molekul : 157,15
Pemerian : Serbuk hablur halus, putih, hampir tidak
berbau, tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Zat tambahan
6.
Minyak Mawar ( Depkes RI 1979,
hal.459 )
Nama Resmi : OLEUM ROSAE
Nama Lain : Minyak Mawar
Pemerian : Cairan tidak berwarna, atau kuning, rasa khas,
pada suhu 25˚C kental, jika didinginkan perlahan-lahan berubah menjadi massa
hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroform P, larutan
jernih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
7.
Pati Beras ( Depkes RI 1979, hal.
93 )
Nama Resmi : AMYLUM ORIZAE
Nama Lain : Pati Beras
Pemerian : Serbuk sangat hablur, putih, tidak berbau,
tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam
etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan
khas
Khasiat : Zat tambahan
8.
Propil Paraben ( Depkes RI 1979,
hal. 536 )
Nama Resmi : PROPYLIS PARABENUM
Nama Lain : Propil Paraben
Rumus Molekul : C10H12O3
Berat Molekul : 180,21
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak
berasa
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5
bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P
dan dalam 40 bagian minyak lemak. Mudah larut dalam larutan alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat pengawet
9.
Setil Alkohol ( Depkes RI 1979,
hal. 72 )
Nama Resmi : ALCOHOLUM SETYLICUM
Nama Lain : Setil Alkohol
Berat Molekul : 242,44
Pemerian : Serpihan putih licin, granul atau kubus putih,
bau khas lemah, rasa lemah
Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan
dalam eter P. Kelarutan bertambah dengan naiknya suhu.
10.
Trietanolamin ( Depkes RI 1979,
hal. 612 )
Nama Resmi : TRIETHAOLAMIN
Nama Lain : Trietanolamin
Kelarutan : Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning
pucat, bau mirip amoniak higroskopik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Zat tambahan
C. Uraian Sampel
1.
Klasifikasi Buah Apel ( Anonim,
2013 )
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotiledonae
Ordo : Rosales
Family : Rosaceae
Genus : Malus
Spesies : Malus sylvestris
mills
2.
Morfologi Buah Apel ( Anonim,
2013 )
Pohon
apel merupakan pohon yang kecil dan berdaun gugur mencapai ketinggian hingga 3
sampai 12 meter dengan tajuk yang lebar dan biasanya beranting daun-daunnya
berbentuk lonjong dengan panjang 5-12 cm dan lebar 3-6 cm. Bunga apel mekar
dimusim semi, bersamaan dengan pertumbuhan daun. Bunganya putih dengan
bercampur merah jambu yang berunsur memudar. Pada bunga terdapat dua kelopak
atau lima dan mencapai diameter 2,5-3,5 cm. Buahnya rusak pada musim gugur dan
biasanya berdiameter 5-9 cm.
Buah apel
termasuk adalah buah berdaging dimana yang dimaksud adalah buah berdaging apel
( pomum ). Adapun struktur dari buah apel yang terdiri dari kulit, buah, kulit
tengah dan kulit dalam.
BAB III
METODE KERJA
A.
Alat dan Bahan
1. Alat-alat yang digunakan
a. Batang pengaduk
b. Blender
c. Gelas kimia
d. Mikser
e. Penangas air
f. Pengayak / ayakan
g. Pipet tetes
h. Pot mikser
i. Timbangan
2. Bahan-bahan yang digunakan
a.
Apel ( Pyrus malus ) = 50 gr
b.
Asam Stearat ( ACIDUM STEARICUM ) = 50
gr
c.
Aquadest ( AQUA DESTILLATA ) = 0,75 gr
d.
Gliserol ( GLYCEROLUM ) = 25 gr
e.
Minyak mawar ( OLEUM ROSAE ) = 2 gr
f.
Metil Paraben ( METHYLIS
PARABENUM ) = 0,9 gr
g.
Propil Paraben ( PROPHYLIS
PARABENUM ) = 0,1 gr
h.
Pati Beras ( AMYLUM ORIZAE ) = 75 gr
i.
Setil Alkohol ( ALCOHOLUM
CETYLICUM ) = 25 gr
j.
Trietanolamin ( TRIETHANOLAMIN ) = 75 gr
k.
Vitamin E ( TOCOPHEROLUM ) = 15 gr
B. Prosedur Kerja
1.
Pembuatan Sari Apel
Apel harus dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil, setelah
itu diblender kemudian dituangkan kedalam wadah
2.
Pembuatan Pati Beras
Beras dicuci bersih, direndam selama 4 hari dengan mengganti air
rendaman 2 kali sehari. Kemudian beras ditiriskan sampai agak kering dan
diblender hingga halus pati yang diperoleh dikeringkan dan diayak dengan
pengayak nomor 100
3.
Pembuatan Masker
a.
Masing-masing bahan ditimbang
sesuai kebutuhan
b.
Fase minyak dibuat dengan melebur
asam stearat, setil alcohol diatas penangas air. Kemudian ditambahkan dengan
propel paraben dan alfa tocoferol hingga 70˚C
c.
Fase air dibuat dengan memanaskan
air dan melarutkan metil paraben hingga larut, kemudian ditambahkan trietanolamin
hingga suhu 70˚C
d.
Krim dibuat dengan menambahkan
fase minyak kedalam fase air sedikit demi sedikit secara terus menerus sambil
diaduk dengan menggunakan pengaduk elektrik hingga homogeny
e.
Sari apel dan pati beras dibasahi
dengan gliseril dan digerus dalam lumping hingga homogeny, kemudian dimasukkan
kedalam campuran nomor 4 lalu diaduk lagi dengan menggunakan pengaduk elektrik
hingga homogen
f.
Minyak mawar ditambahkan pada
suhu 45˚C dan diaduk hingga homogen
g.
Sediaan yang telah jadi
dimasukkan masing-masing kedalam wadah dan diberi etiket.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan
NO.
|
Komposisi
|
Jumlah Bahan
|
Jumlah yang Ditimbang
|
1
|
Asam Stearat
|
50 gr
|
100 gr
|
2
|
Gliserol
|
25 gr
|
50 gr
|
3
|
Metil Paraben
|
0,9 gr
|
1,8 gr
|
4
|
Minyak Mawar
|
2 gr
|
4 gr
|
5
|
Pati Beras
|
75 gr
|
150 gr
|
6
|
Propil Paraben
|
0,1 gr
|
0,2 gr
|
7
|
Sari Apel
|
50 gr
|
100 gr
|
8
|
Setil Alkohol
|
75 gr
|
150 gr
|
9
|
Trietanolamin
|
75 gr
|
30 gr
|
10
|
Alfatokoferol
|
15 gr
|
30 gr
|
11
|
Aquadest
|
0,75 gr
|
0,5 gr
|
Total
|
368,75 gr
|
616,5 gr
|
B. Pembahasan
Pada
percobaan yang telah dilakukan ini adalah pembuatan masker apel dimana bahan
yang digunakan adalah sari apel sebagai bahan dasar dari pembuatan masker,
alfatokoferol yang berfungsi sebagai antioksidant, Propil paraben berfungsi
sebagai bahan pengawet minyak, Metil paraben berfungsi sebagai bahan pengawet
air, Minyak mawar yang berfungsi sebagai pengaroma pada masker dan asam
stearat, gliserol, pati beras, setil alcohol, trietanolamin sebagai zat
tambahan. Masker apel ini dibuat dalam bentuk emulsi minyak dalam air, karena
emulsi minyak air sangat baik digunakan dalam sediaan luar. Hal ini dikarenakan
bahwa keunggulan dari fase minyak dalam air lebih mudah dicuci dengan air atau
dibersihkan denga air.
Dalam
pembuatan masker yang digunakan yaitu sari buah apel yang diblender digunakan
zat tambahan yaitu untuk menambah efek pada kulit yaitu pati beras, dimana pati
beras mengandung karbohidrat yang dapat meresap pada kulit hingga
kotoran-kotoran pada wajah dapat terangkat. Selanjutnya dibuat basis cream
dimana dibuat fase air dalam minyak, kemudian dihomogenkan menggunakan blender.
Dicampurkan gliserol lalu diaduk lagi dengan mixer untuk menambah nilai
ekstrak, ditambahkan minyak agar masker dibuat dan berbau wangi.
Adapun manfaat dari buah apel yaitu apel
sangat kaya akan kandungan vitamin A, B dan C. Apel juga mengandung asam malre
yang mampu membantu kulit mengurangi noda pada wajah dan bisa mencerahkan
wajah.
Adapun
kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dalam praktikum kali ini adalah
1. Alat yang digunakan kurang higienis dan kurang steril
2. Kesalahan pada penimbangan
3. Adanya sampel yang rusak pada saat pengolahan
4. Prosedur Kerja yang kurang tepat
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa masker apel memiliki
khasiat yang bagus untuk menghaluskan kulit dan tampak lebih cerah karena apel
mengandung vitamin C yang bagus untuk kulit selain itu dengan adanya pati beras
dapat mengurangi ketegangan wajah akibat kelelahan dari berbagai aktivitas
harian dan alfatokoferol berfungsi untuk kekencangan kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. (online). (http://artikelkesehatanwanita.com/masker.wajah.se bagai.cara.perawatan.wajah.html)
Anonim, 2012. (online). (http://tanaman.obat.herbal.com/2012/12.kandungan.
manfaat.buah.apel.bagi.tubuh.html)
Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Dirjen POM: Jakarta
Yuliarti nuherti, 2009. Sehat, Cantik, Bugar dengan Herbal dan
Obat Tradisional. Penerbit Andi : Yogyakarta
Langganan:
Postingan (Atom)
Recent
Weekly
-
Keuntungan emulsi - Menurut Lachman 1. Bioavalaibilitas besar 2. Onset lebih cepat 3. Penerimaan pasien mudah diberikan pada a...
-
a. Isotonis Ø Menurut ilmu resep, hal. 203 Isotonis adalah suatu keadaan pada saat tekanan osmosis larutan obat sama dengan tek...
-
Menurut DOM Hoover a. Cream adalah sediaan semi padat yang menunjukkan sifat aliran pseudoplastik yang esensial. Bila digunakan, ma...
-
a. Menurut Farmasi Fisika Ketidakstabilan dalam emulsi farmasi dapat digolongkan : 1. Flokulasi dan creaming Faktor-faktor yang t...
-
3. Syarat-syarat suspensi yang baik atau ideal a. Menurut RPS 1. Partikel yang terdispersi harus mempunyai ukuran yang sama sehi...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga kami dapat menyeles...
-
BAB I PENDAHULUAN Indonesia yang beriklim tropis menyebabkan tanahnya subur sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat tumbuh. Diantar...
-
Pengertian Larutan menurut beberapa sumber, yaitu : a. Men u rut R. Voight Larutan adalah sediaan cair yang mengandung obat terlarut,...
-
a. Keuntungan dari suspensi Ø Menurut Ansel · Obat-obatan tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam larutan tapi stabil...
-
1. Pengertian emulgator dan teori emulsifikasi Ø Pengertian emulgator a. Menurut parrot Emulgator adalah bahwa aktif permuk...